Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit atau gangguan metabolisme yang mana terjadi penumpukan gula darah dalam tubuh. Menurut American Diabetes Association (ADA), Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi dikarenakan adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
Diabetes melitus ini disebut sebagai salah satu penyakit “Silent Killer”. Penyakit Silent Killer ini sendiri merupakan suatu penyakit yang sering kali timbul tanpa adanya keluhan dan ketika sudah mulai disadari sudah berada pada tahap yang cukup serius. Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dimana penyakit ini menjadi salah satu penyumbang angka tertinggi kematian di Indonesia.
Tak hanya di Indonesia saja, diabetes melitus juga turut serta sebagai penyumbang angka tertinggi kematian di dunia. Oleh sebab itu, diperlukan adanya upaya untuk meminimalisir terjadinya peningkatan angka karena diabetes melitus. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui edukasi. Edukasi ini dapat dilakukan kepada masyarakat melalui sosialisasi ataupun penyuluhan.
Menurut WHO Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Diabetes melitus dibagi menjadi tiga yaitu, diabetes tipe 1 yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali, dan diabetes melitus tipe 2 yang disebabkan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin serta diabetes Gestasional yang terjadi pada saat kehamilan. Diabetes tipe 1, dulu dikenal sebagai diabetes remaja atau diabetes tergantung insulin, adalah suatu kondisi kronis di mana pankreas memproduksi sedikit atau tidak sama sekali insulin sedangkan diabetes tipe 2, biasanya terjadi pada orang dewasa, yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin.
Pada akhir tahun 2021, International Diabetes Federation (IDF) dalam Atlas edisi ke-10 mengkonfirmasi bahwa diabetes termasuk salah satu di antara kegawatdaruratan kesehatan global dengan pertumbuhan paling cepat di abad ke-21 ini. Pada tahun 2021, lebih dari lebih dari setengah miliar manusia dari seluruh dunia hidup dengan diabetes, atau tepatnya 537 juta orang, dan jumlah ini diproyeksikan akan mencapai 643 juta pada tahun 2030, dan 783 juta pada tahun 2045. Selain jumlah penyandang diabetes yang besar, diperkirakan jumlah orang dengan kadar glukosa darah yang mulai meningkat atau pada fase prediabetes, yaitu toleransi glukosa terganggu pada tahun 2021 ini berjumlah sekitar 541 juta.
Diabetes pada populasi ini juga memberikan konsekuensi angka kematian yang tinggi terkait dengan diabetes, yaitu diperkirakan lebih dari 6,7 juta pada kelompok orang dewasa berusia antara 20–79 tahun.
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit herediter (diturunkan), untuk presentase diturunkannya tidak bisa diprediksi dalam sebuah angka numerik, namun jika dalam keluarga memiliki riwayat diabetes melitus maka keturunannya pun dapat mengidap diabetes melitus. Namun hal ini dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan olahraga teratur, makan-makan sehat, menjaga berat badan ideal, menjaga porsi makan, menghindari merokok, mengontrol tekanan darah secara rutin, kelola stres serta jika perlu pengobatan dengan lipid untuk mengurangi risiko kardiovaskular dan komplikasi lainnya serta pemeriksaan rutin terhadap kerusakan pada mata, ginjal, dan kaki untuk memudahkan pengobatan dini.
Telaah Filosofi
Ontologi : Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang eksistensi dan realitas. Dilihat dari bidang ontologi, penyakit Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Kelainan pada sekresi/kerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitas dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. World Health Organization (WHO) sebelumnya telah merumuskan bahwa DM merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat, tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.
Epistemologi: Epistemologi membahas asalusul, sifat, batasan, dan validitas pengetahuan. Dilihat dari segi epistemologinya, penyakit diabetes mellitus merupakan suatu kelainan yang heterogenik dengan karakter utama hiperglikemia kronis. Meskipun pola pewarisannya belum jelas, faktor genetik dikatakan memiliki peran yang kuat dalam munculnya DM ini. Faktor genetik ini akan berinteraksi dengan faktor lingkungan seperti gaya hidup, diet, rendahnya aktivitas fisik, obesitas dan tingginya kadar asam lemak bebas. Pada DM terjadi defek sekresi insulin, resistensi insulin di perifer dan gangguan regulasi produksi glukosa oleh hepar.
Axiologi: Dari bidang aksiologi, Penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit yang multisistem yang ditandai dengan hiperglikemia akibat disfungsi sekresi insulin, resistensi kerja insulin, atau keduanya. Sebelumnya telah dijelaskan dengan adanya obesitas ada kaitannya dengan diabetes, di mana obesitas bias menjadi factor resiko yang menyebabkan diabetes mellitus atau bias saja diabetes mellitus yang mengakibatkan seseorang mengalami obesitas akibat gejala klinis dari diabetes mellitus itu sendiri.
Dari segi medis, pengetahuan ini sangat bermanfaat bagi tenaga medis di dalam penatalaksanaan terapi, manajemen status gizi bagi penderita obesitas yang akan berisiko terkena diabetes ataupun terapi bagi penderita diabetes. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh di dalam menentukan prognosis akhir bagi pasien. Sehingga dengan adanya pengetahuan ini akan menurunkan prevalensi penderita diabetes melitus yang meningkat terutama di negara-negara berkembang.
Penulis
Geladis Titanik
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Airlangga
Referensi:
- American Diabetes Association, 2018. Standards of Medical Care in Diabetes2018 M. Matthew C. Riddle, ed., Available at: https://diabetesed.net/wpcontent/uploads/2017/12/2018-ADA-Standards-of-Care.pdf.
- WHO. Global Report On Diabetes. France: World Health Organization; 2016.
- Purnamasari D. Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing. p. 1880-3.