Puisi-puisi Tentang Medsos
Demi Konten
anak belia
meregang nyawa
dilindas laju truk dalam kencangnya
tak disangka
itu demi konten yang dimauinya
gadis itu cantik parasnya
berkostum hijab menampilkan payudara
terukirlah malu di wajah orang tuanya
tak disangka
itu demi konten yang dikejarnya
emak-emak itu lupa tuanya
berjingkrak girang lagaknya anak muda
desah erotis diumbarnya
tak disangka
itu demi konten yang ditargetnya
pada mereka
kita pun bertanya
apakah demi konten
logika dan etika itu menjadi tak berguna?
Ideologi Konten
saat konten telah menjadi ideologi
bagiku, konten adalah raja
kumau konten yang tercipta
membuatku terkenal dan viral
persetan dengan caraku meraih
meski harus bodoh dan konyol
meski harus jadi korban atau berkata kasar
meski harus dengan seribu cara di luar akal lainnya
itulah aku
yang gila oleh ideologi konten
yang tak tahu sampai kapan
aku menjadi gila
Akal Waras
masuk dunia medsos
tak ubahnya masuk hutan belantara
semakin jauh berjalan
kian besar peluang tersesat
tersilau sensasi memikat
lihatlah banyak yang mudah tertipu
mereka konsumsi medsos tanpa kritis
hingga tubuhnya lunglai
terbelit labirin tak bertepi
penebar bau bodoh dan mimpi tak jelas
di medsos mestinya kita tetap waras
memeloti nafsu konten tak waras
mensenyumi konten waras
menghibur diri dengan konten cerdas
andai di medsos kita tak lagi bisa waras
diet medsos mesti digagas
mungkin, inilah cara yang waras
Jaman Edan
apakah jaman medsos telah sedemikian edan
duka malah jadi konten
keselamatan dinomorsekiankan
simbol agama jadi menu olokan
SARA jadi barang jualan
hedonis malah jadi sumbu pameran
buzzer meruncing polarisasi
nirkarya pun jadi raja pencitraan
di jaman medsos tak harus jadi edan
hal positif bisa mudah disebarluaskan
hal inspiratif bisa mudah ditularkan
hal produktif bisa mudah dikampanyekan
semua itu berguna
untuk perbaiki peradaban
Dunia Maya Politisi
era digital juga milik politisi
di dunia maya ia berkreasi
membuat konten
memoles diri
membangun citra
melukis sebaik-baik rupa diri
di dunia maya
pertarungan politisi itu telah dimulai
akun tokoh bermunculan
mengais deret simpati
dengan aneka ragam strategi
ada yang menunggang gelombang isu
ada yang mendompleng kuasa jabatan
ada yang memakai kostum kepentingan
ada juga yang meliuk-liuk di panggung hiburan
seciamik apa pun politisi
memoles citra diri
kritis rakyat tak pernah teramputasi
membeda mana semu mana sejati
hingga terang siapa politisi yang layak disimpati
Karya: Solehun, M.Pd
Pemimpin Umum SumselUpdate.com