Dalam dunia tulis-menulis kita tentu pernah mendengar istilah ‘sinopsis’. Bagi Anda yang pernah mengirimkan naskah novel ke sebuah penerbit misalnya, Anda biasanya diminta untuk menyertakan sinopsis novel tersebut. Selain itu, kita juga kerap menemukan halaman sebuah media massa yang berisi sinopsis buku tertentu.
Bagi Anda yang masih awam tentu akan bertanya, apakah sinopsis itu? Bagaimana cara membuatnya?
Berikut dipaparkan secara garis besar pengertian sinopsis, ciri-ciri sinopsis, dan bagaimana cara membuat sinopsis. Paparan ini diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami seluk-beluk sinopsis dan cara membuat karangan ringkas ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu. Sinopsis sangat efektif guna menyajikan sebuah karangan yang panjang menjadi lebih pendek.
Meski tergolong sebagai karangan yang singkat, sinopsis harus memuat ringkasan secara detail sebuah karya tulis. Ringkasan itu mesti menggambarkan isi dari awal sampai akhir. Berbeda dengan ringkasan biasa yang hanya memberi tinjauan umum sebuah cerita, sinopsis memasukkan semua detail alur, termasuk bagian akhir cerita tersebut. Hanya saja, pada sinopsis, keindahan gaya bahasa, dialog, dan ilustrasi cerita itu dihilangkan.
Fungsi Sinopsis
Fungsi sinopsis sebenarnya telah tergambar ketika kita membahas pengertian sinopsis. Dari pengertian tersebut tergambar bahwa fungsi sinopsis adalah untuk menyajikan hasil karya tulis yang sebelumnya panjang menjadi lebih singkat.
Sebagai gambaran, penulis sebuah novel misalnya, dia biasanya membuat sinopsis sebuah naskah novel yang akan diserahkan kepada penerbit. Bagi penerbit, sinopsis itu kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan, apakah naskah novel tersebut menarik dan layak untuk diterbitkan atau tidak. Keberadaan sinopsis ini tentunya sangat membantu pihak penerbit karena mereka tidak ingin menghabiskan waktu yang lama untuk membaca semua isi naskah novel tersebut.
Sinopsis berfungsi pula sebagai prolog ataupun epilog sebuah naskah. Bahkan sinopsis juga dapat digunakan sebagai draft bagi penulis guna melakukan improvisasi jika naskah yang ditulisnya masih dirasakan kurang bagus.
Ciri-ciri Sinopsis
Sebagai sebuah karya tulis, sinopsis memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut tentunya menjadi ciri khas sinopsis, sekaligus menjadi pembeda dengan karya tulis sejenisnya seperti ikhtisar dan ringkasan.
Panjang sinopsis biasanya sekitar 3 hingga 10 halaman. Sedangkan alur ceritanya juga harus ditulis secara berurutan sesuai alur cerita yang aslinya.
Dari segi bahasa, pemakaian bahasa pada sinopsis umumnya lebih bernada membujuk secara halus. Tujuannya, agar pembacanya lebih tertarik membaca karya yang disinopsis.
Penulisan sinopsis juga tidak bertujuan untuk membuat penasaran para pembacanya. Justru sebaliknya, karya tulis ini harus menggambarkan kejelasan alur cerita, tidak ada cerita yang perlu ditutupi. Kemasannya juga sangat menarik dan tidak dibuat untuk penasaran. Karena itu, sinopsis tidak boleh memotong sebagian dari alur sebuah cerita. Begitu pula dengan konfliknya, semua harus digambarkan secara gamblang di dalam sinopsis.
Kiat Membuat Sinopsis
Ada beberapa langkah atau kiat yang harus diperhatikan dalam membuat sinopsis. Berikut disajikan secara garis besar kiat-kiat bagaimana membuat sinopsis:
- Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua.
- Gunakanlah kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan karya yang asli.
Sebagai gambaran bagaimana penulisan sinopsis, berikut ini disajikan sinopsis cerpen “Bulan Mati”.
Seorang laki-laki bernama Enos dan wanita bernama Ina saling jatuh cinta. Kedua keluarga, baik dari pihak Enos maupun Ina tidak menyetujuinya dan menentang keras hubungan mereka. Masalah kehormatan dan adat istiadat membuat jarak panjang yang tak terselesaikan.
Kedua ayahnya mengancam akan membunuh jika mereka masih saling mencintai. Ancaman ini bukan hanya kepada Enos dan Ina tetapi juga kepada ayah mereka masing-masing.
Ketika Enos sedang berduaan dengan Ina muncullah Amalodo, ayah Ina dengan amarahnya. Ia langsung menembak Enos hingga meninggal kemudian Amalodo meladeni berduel ketengah lautan Matekato, ayah Enos. Mereka memancing bersama. Mungkin inilah bentuk berduel ala mereka. Pemenangnya yang mendapatkan ikan paling banyak, paling besar, atau yang pertama memperoleh ikan.
Namun, sayang sekali saat itu bulan mati, sehingga tidak ada ikan. Yang terkena kail malah mayat Ina. Ina telah mati menceburkan diri ke laut mengikuti Enos.